oleh : Ali Fikri
Sudah lama Aku tak berkreasi
Rasa ingin t’rus menghantui
tapi,
Alat-alat ‘tuk berkreasi
kini t’lah habis terbakar Api
Wahai Kepompong Kecil
Kaulah Harapan Kami
‘tuk mengantarkan kami
menjadi Maha Kreasi
Kepompong kecil
Bangkitkanlah stamina Kami
Satukanlah persahabatan kami
‘tuk bersama-sama kembali
menjelajahi Sastra Dunia ini
Kepompong kecil
Ajarilah Kami
‘tuk jadi Kupu-kupu yang indah
penuh dengan warna-warni
yang memberikan keindahan persahabatan kami
Kepompong kecil
Kaulah Harapan kebersamaan yang dinanti
‘tuk wujudkan cita-cita Agung persahabatan kami
dimasa yang Moderanisme ini
oleh Ali Fikri
Nyanyian sunyi
t’lah memberiku makna
‘tuk berhenti berhayal
bercinta dengan sebelah hati
berdialog tanpa Fikiran
menangisi tentang merdunya percintaan,
Setiap hari ku rasakan kepedihan
karena kamu tak bisa ku dapatkan
yang bisa memisahkanku dari keterpaksaan,
Aku takkan putus asa
menggenggam seribu satu kebencian
yang mereka sangka kebahagiaan
Tatkala air mata tertetes menjadi saksi
itulah tanda perpisahan
membuat gersang jadi kebanjiran,
Aku terpaksa,
menuruti dua insan yang ku sayang
menyandang tali pertunangan
menuntun buta dimalam lebaran,
Aku tak mau ini dilanjutkan
karena aku terpaksa
semua ini ku pertahankan
Aku terpaksa,
mengubur keinginan yang ku idamkan
mengeja sebuah kebencian,
Aku..
mencintai Cahaya keagungan
yang membuat Rembulan tersenyum nakal,
Aku..
harus memutuskan
di tengah Arus gelombang asa
antara satu darah persaudaraan
yang ku benci dan ku sayang
Terpaksa kulakukan semua
demi sebuah asa kebaikan
Aku tetap membenci yang ku benci
bila aku tak bisa terpisahkan
Aku Harap Perhatian dari yang ku sayang
Karena hanya kamu yang ku idamkan
